Hepatitis B

Di Indonesia, pengidap penyakit Hepatitis B kronik diperkirakan sekitar 5-10% dari total jumlah penduduk atau sekitar 15 juta orang penderita. Jumlah yang lumayan banyak ini menyebabkan Indonesia menduduki peringkat ke-3 di Asia sebagai negara dengan pengidap Hepatitis B kronik terbanyak, peringkat ke-1 dipegang oleh China dan peringkat ke-2 dipegang oleh India.

Liver
Liver (Hati)
Fakta-fakta lain seputar Hepatitis B kronik :
a. sekitar 400 juta penduduk dunia merupakan pengidap Hepatitis B kronik.
b. setiap tahun kurang lebih 10-30 juta kasus infeksi Hepatitis B baru.
c. setiap tahun sekitar 1 juta orang didunia meninggal terkait dengan Hepatitis B.

Hepatitis B merupakan silent disease, dimana seseorang bisa saja terinfeksi Hepatitis B selama bertahun-tahun tanpa sadar dan tanpa menunjukkan gejala-gejala yang mencolok. Tetapi ada beberapa gejala yang bisa terlihat setelah beberapa minggu atau beberapa bulan setelah terinfeksi Hepatitis B seperti demam, lelah, mual, muntah, nafsu makan berkurang, nyeri perut, dark urine, nyeri otot dan jaundice.

Virus Hepatitis B pada umumnya menular jika darah dan cairan tubuh seperti semen (cairan sperma) atau sekresi vagina dari seseorang yang terinfeksi virus Hepatitis B memasuki tubuh orang yang belum terinfeksi. Peristiwa masuknya virus itu bisa terjadi melalui :
a. kontak seksual.
b. pemakaian bersama jarum suntik, syringes, maupun peralatan injeksi lainnya, seperti tatoo dan tindik.
c. ibu yang terinfeksi menulari bayi nya saat melahirkan.

Virus Hepatitis B (HBV) tidak ditemukan dalam keringat, air mata, urin atau sekresi pernafasan. Virus Hepatitis B juga tidak ditularkan melalui pemakaian bersama perkakas makanan, pelukan, batuk, bersin dan pegangan tangan. Bahkan beberapa kasus menunjukkan bahwa virus Hepatitis B tidak tertulas melalui makanan atau minuman.

Tips bagi penderita penyakit hati :
a. Diet sehat dan berimbang. Jumlah kalori yang dimakan, disesuaikan dengan tinggi badan, berat badan dan aktivitas. Pada keadaan tertentu diperlukan diet rendah protein.
b. Banyak makan sayur dan buah serta makanan kaya serat untuk mencegah sembelit.
c. Istirahat yang cukup.
d. Hindari minuman atau makanan yang mengandung alkohol.
e. Kurangi makanan yang berlemak.

No comments:

Post a Comment